Bahkan Van Basten sukses mencatat sejarah sebagai pemain pertama yang sukses mencetak 4 gol dalam satu pertandingan di Champions Cup/League ketika AC Milan menaklukkan klub Swedia IFK Gothenburg 4-0 di San Siro pada 25 November 1992.

Kesuksesan terus menghampiri Van Basten ketika pada Januari 1993 FIFA World Player of The Year atas prestasinya sepanjang tahin 1992.Sayang setelah itu cedera engkel parah mendera Van Basten yang membuat dirinya hanya tampil sebanyak 15 kali di Serie A dengan torehan 13 gol.

Walau demikian Van Basten kembali sukses membawa AC Milan meraih Scudetto musim 1992/1993.Dengan kondisi cederanya yang belum pulih total Van Basten dengan persetujuan AC Milan memaksakan diri untuk tampil di Final Champions League 1993 melawan Marseille.

Dan akhirnya dirinya “babak belur” dihajar stopper Marseille Basile Boli yang menempelnya dengan ketat dan kerap “menghajar” engkelnya. Akhirnya AC Milan takluk dari Marseille 0-1 dan inilah penampilan terakhir Van Basten bersama AC Milan di lapangan hijau.

Sepanjang musim 1993/1994 dan 1994/1995 Van Basten menghilang dari lapangan hijau dengan harapan bisa sembuh dari cedera engkelnya dengan menjalani pemulihan.Namun sayang,upaya tersebut gagal total.Dan akhirnya pada 17 Agustus 1995 Van Basten menyerah melawan cederanya dan memutuskan “gantung sepatu”
pada usia 30 tahun.

Momen haru terlihat ketika Van Basten melambaikan salam perpisahan menjelang duel AC Milan dengan Juventus pada Trofeo Berlusconi 1995 di San Siro.Suporter AC Milan memberi aplaus sambil membentangkan spanduk “San Siro Tanpa Van Basten Ibarat Garuda Tanpa Sayap” yang disambut air mata haru Van Basten.Demikian juga air mata haru sang pelatih Fabio Capello saat Van Basten meninggalkan lapangan. (bersambung)

Bagikan: