3. Marco Van Basten

Marco Van Basten hadir ke AC Milan pada 1987 bersama rekan senegaranya Ruud Gullit.Ketajaman Van Basten yang sukses meraih Golden Boot Award pada 1986 dan membawa Ajax menjadi Juara Winners Cup 1987 membuat Silvio Berlusconi tertarik menghadirkan striker berjulukan “Swan of Utrecht” itu ke AC Milan.

Van Basten yang dikenal karena kontrol bolanya yang ciamik, naluri menyerang yang tinggi, sundulan yang sempurna, serta serangan dan tendangan voli yang spektakuler memang membuat dirinya menjadi sosok bintang Belanda yang menjadi incaran banyak klub top Eropa masa itu untuk bergabung. Namun akhirnya AC Milan yang
beruntung mendapatkannya.

Pada partai debutnya bersama AC milan melawan Pisa Van Basten sukses mencetak gol lewat titik putih dan membawa AC Milan menang 3-1 atas Pisa. Namun kemudian sinarnya sempat meredup. Hal ini akibat cedera engkel parah yang sempat dideritanya di Ajax kambuh.Akhirnya Basten harus menepi dari skuad utama AC Milan selama 6 bulan.

Basten kembali memperkuat AC Milan di paruh kedua musim di pertandingan ke-25 dengan memperkuat AC Milan melawan Empoli dan kembali sukses mencetak gol dan membawa AC Milan sukses menaklukkan Empoli.Pada partai “hidup mati” perebutan Serie A musim 1987/1988 di kendang Napoli,Van Basten yang bermain sebagai
pengganti sukses mencetak gol penentu kemenangan AC Milan atas Napoli 3-2 dan hal inilah yang memuluskan langkah AC Milan merebut gelar Juara Serie A musim 1987/1988 dari Napoli.

Di musim awalnya ini Van Basten hanya tampil 11 kali bersama AC Milan di Serie A dengan torehan 3 gol. Hal ini sempat membuat isu Basten akan dilepas oleh AC Milan.Namun Berlusconi tetap masih yakin bahwa Van Basten akan bangkit dan sukses bersama AC Milan.

Bagikan: