MEDANSPORT.ID – MEDAN – Lahir dari keluarga atlet, Rizky Luftia Melani serius mengikuti jejak sang kakak. Ia menorehkan berbagai prestasi sebagai pemain voli. Sebagai bagian dari tim voli Medan dirinya berambisi untuk mempertahankan gelar juara para ajang Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu).
Cewek yang akrab disapa Tia ini lahir di kota “minyak” Dumai pada 29 Maret 2001. Atlet berhijab ini tertarik dengan voli berawal dari melihat kakak kandung sering pergi tanding voli di Riau dan pulang-pulang membawa uang dan makanan yang banyak. Hal ini membuat atlet berdomisili di Jalan Dahlia ini ingin mengikuti jejak sang kakak.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah mengenal voli sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Kelas 5 SD ia sering melihat kakaknya bermain voli. Awalnya, ia berlatih voli dengan melakukan passing. Melihat adiknya mulai menyukai olahraga voli, kakaknya langsung mengarahkan Tia untuk lebih serius berkecimpung dalam olahraga voli.
“Saya menggeluti permainan bola voli sejak SD mulai latihan passing aja. Selajutnya tahun 2012 ketika saya duduk di bangku SMP mulai serius menekuni voli. Saat itu masih dikampung tepatnya di Dumai, Riau. Disana saya awal mengenal apa itu bola voli,” terang anak dari Sumarno dan Suriati ini, Selasa (11/10/2022).
Pemain bernomor punggung 7 ini dengan mantap fokus untuk menekuni karier dan menjadi atlet profesional. Permainan yang semakin membuat diri dipanggil untuk memperkuat tim Pertamina dalam turnamen voli antar instansi di Riau.
Setelah tamat SMP tahun 2015, pendoyan sate dan bakso ini di ajak latihan ke Medah oleh pelatih Pertamina untuk mengembangkan bakat yang ada. Ajakan tersebut saat sang pelatih singgah ke rumah Tia.
Sang pelatih menjelaskan jika atlet permainan bagus di Medan maka akan menjadi atlet binaan dan mendapat uang saku setiap bulan serta sekolah gratis alias mendapat bea siswa.
“Setelah menekuni voli selama tiga tahun dengan serius mendapat tawaran dari pelatih voli Pertamina Dumai untuk mengembangkan bakat yang telah ada untuk latihan di Medan. Apalagi diiming-iming jika permainan bagus dalam voli akan dilirik KONI Medan untuk menjadi atlet binaan dan mendapat uang saku setiap bulan. Seorang atlet yang berprestasi direkomendasi untuk mendapatkan bea siswa,” kenang pengidola Rossa ini.
Cewek yang dilahirkan 21 tahun silam menjelaskan setelah meminta doa restu orang tua berangkat ke Medan untuk menjadi atlet yang berkualitas. Di bawah binaan pelatih Sofyan Irawan, Tia mendapat latihan dengan teknik terbaik untuk menjadi pemain voli profesional.
“Alhamdulillah setelah mengikuti seleksi yang ketat untuk menjadi tim bola voli Medan akhir terwujud pada tahun 2018. Apa yang janjikan oleh pelatih bola voli Pertamina ternyata menjadi kenyataan mulai tahun 2018 hingga saat ini menjadi atlet binaan KONI Medan dan saat ini menjadi mahasiswi UNIMED Fakultas Ilmu Keolahragaan jurusan Pendidikam Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,” kata cewek dengan posisi quicker ini dalam tim bola voli Medan.
Pemilik tinggi 172 cm dan berat badan 61 kg ini, menuturkan merasa bangga telah mempersembahkan medali emas pada ajang Porprovsu 2019 dan dipercaya kembali untuk membela bola voli Medan pada ajang Porprovsu 2022.
“Target Porprovsu tahun ini bersama rekan-rekan satu tim meraih emas, karena voli Medan pada ajang Porprovsu sebelumnya tampil sebagai juara. Tentu kami ingin menjadi juara bertahan dan membawa emas kembali,” tutup Tia (*)





