*PSMS Medan

Soeharto Cup 1972, Momen Indah Dan Penuh Dramatis

PSMS Medan Pada Ajang Soeharto Cup 1972
Pemain - pemain PSMS Medan merayakan kesuksesan menjadi Juara Soeharto Cup I Tahun 1972. (dok.Indra Effendi Rangkuti)

Catatan Indra Efendi Rangkuti, Pengamat Olahraga

MEDANSPORT.ID- DOKUMENTER-- Soeharto Cup 1972 berlangsung pada tanggal 11 - 18 Desember 1972 yang diikuti oleh 4 tim yang merupakan 4 Besar dalam Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1971 yaitu PSMS Medan, Persija, Persebaya dan PSM.

Turnamen ini diawali dengan pertandingan antara PSMS melawan Persija di Stadion Utama Senayan Jakarta yang dihadiri sekaligus dibuka oleh Presiden Soeharto dan juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.



Aroma keras sudah terasa jelang pertandingan PSMS Vs Persija ini karena pembina Persija F.H Hutasoit dan pembina PSMS Kamaruddin Panggabean sempat beradu genderang perang dan psy war di media massa. Walau PSMS Medan baru menjuarai Kejurnas PSSI 1971 tapi Persija juga tidak gentar untuk bertarung.

PSMS Medan yang dilatih Zulkarnaen Nasution menampilkan bintang - bintangnya antara lain Ronny Pasla, Sukiman, Yuswardi, Anwar Ujang, Tumpak Uli Sihite, Nobon, Sarman Panggabean, Parlin Siagian, Zulkarnean Pasaribu, Tumsila dll.

Persija yang dilatih Suwardi Arland menampilkan bintang - bintangnya antara lain Judo Hadianto, Andi Lala, Mulyadi, Salmon Nasution, Anjas Asmara,Sofyan Hadi, Rachman Halim, Yopie Lepel, Oyong Liza, Widodo, Iswadi Idris, Risdianto dll.

Di awal pertandingan yang dipimpin oleh wasit Bakhtiar ini Persija lebih dulu mengambil inisiatif serangan dan langsung menekan pertahanan PSMS. Namun kesigapan barisan pertahanan PSMS yang dikomandoi oleh Sukiman dan kesigapan Ronny Pasla mampu menghalau serangan Persija. Dalam pertandingan di babak pertama ini Persija berhasil membuat PSMS lebih banyak bertahan apalagi tusukan - tusukan Anjas Asmara mampu merepotkan PSMS.

Namun, di sinilah pula barikade pertahanan PSMS berdiri kokoh. Ditambah lagi dengan "Psy War" dari stopper PSMS Sukiman dalam menghalau serangan Persija cukup mampu menaikkan semangat pemain PSMS. Ucapan yang dilontarkan Sukiman misalnya “Sapu dia! Kipas Anjas! Ribaaaakk!" membuat suasana pertandingan menjadi panas dan membuat pemain Persija hilang konsentrasi ketika memasuki kotak penalti PSMS.

Di babak pertama ini sempat terjadi insiden ketika Oyong Liza mengambil tendangan pojok. Risdianto yang berdiri diantara Anwar Ujang dan Sukiman berteriak "Let" ke arah Anwar Ujang yang artinya 'lepas". Anwar Ujang mengira ucapan itu dari Ronny Pasla hingga dia melepas bola yang disambut dengan sundulan oleh Risdianto. Untung bola tidak masuk ke gawang hingga selamatlah gawang PSMS dari kebobolan. Sukiman mengira Anwar Ujang "ceroboh" apalagi mengingat Anwar Ujang pernah bermain di Persija dan langsung memarahi dan mendorong pipi dari Anwar Ujang.




Sempat terjadi ketegangan di antara mereka namun akhirnya cepat dilerai oleh pemain - pemain PSMS yang lain hingga akhirnya keduanya berangkulan di lapangan. Konon Pak Harto sempat heran karena melihat sesama pemain PSMS yang "bersitegang" di lapangan.

Di babak kedua suasana permainan juga sempat memanas terutama ketika beberapa kali Salmon Nasution dan Anjas Asmara terlibat benturan di lini tengah dengan Nobon sang gelandang jangkar PSMS. Begitu juga beberapa kali insiden antara Sarman Panggabean dengan Iswadi Idris. Namun tidak sampai terjadi baku hantam di lapangan. Dan akhirnya pada menit ke-84 PSMS Medan berhasil mencetak gol lewat Nobon yang sukses memperdaya bek Persija Widodo dan tak mampu dihalau oleh kiper Judo Hadianto.

Skor ini bertahan hingga pertandingan usai dan akhirnya PSMS tampil sebagai pemenang dalam duel yang sarat gengsi dan emosi ini.

PSMS sendiri akhirnya sukses menjadi Juara di Soeharto Cup I ini setelah pada pertandingan berikutnya tanggal 15 Desember sukses mengalahkan PSM 3-1 dan bermain imbang 3-3 dengan Persebaya di pertandingan akhir tanggal 18 Desember 1972.

Hasil imbang melawan Persebaya ini sendiri diperoleh dengan cukup dramatis karena jika waktu itu Persebaya menang maka yang tampil sebagai Juara adalah Persija yang unggul selisih gol atas PSMS. Dan hingga 15 Menit sebelum bubaran PSMS Masih tertinggal 2-3 dari Persebaya. Dan akhirnya Striker PSMS Tumsila mencetak gol penyama kedudukan memanfaatkan umpan yang diberikan oleh Parlin Siagian setelah melakukan solo run dengan memperdaya 4 pemain Persebaya.

Menjuarai Soeharto Cup sebuah gelar yang disambut dengan sukacita dan penuh rasa haru oleh Ketua Umum PSMS Masdulhak Simatupang beserta seluruh ofisial,pelatih dan pemain PSMS Medan. (*)

Baca Juga