
MEDANSPORT.ID- MEDAN– Siapa yang menyangka dari sosok yang mengakui takut akan ketinggian tiba-tiba menjelma menjadi sosok penakluk tebing.
Bahkan lewat kepiawaiannya memanjat tebing menghantarkan Rian Gordon Sitorus menjadi atlet Panjat Tebing andalan Sumut yang akan bertanding di PON Papua 2020 nanti.
Bagaimana Gordon panggilannya itu mengawali kesukseaannya menaklukan tebing, dirinya coba mengisahkan kepada Medansport.id saat berbincang belum lama ini.
Gordon mengaku, awalnya tak tertarik di cabor Panjat Tebing, dirinya juga mengaku takut dengan ketinggian.
“Ya, mungkin ini yang dinamakan jalannya Tuhan. Awal mulanya dulu, saya di ajak oleh abang saya untuk mengikuti kompetisi tingkat daerah pada saat umur 12 tahun. Padahal saya tidak pernah yang namanya ikut latihan Panjat Tebing bahkan belum tahu bagaimana itu olahraga Panjat Tebing,” ujarnya.
Namun tanpa diperkirakan, di even pertamanya Gordon berhasil meraih peringkat 4 pada saat itu. Di situlah sang pelatih Wahyu Syahputra yang juga berstatus pelatih abang kandungnya mengajak Gordon untuk masuk dan ikut berlatih bersama dengan Gajah Mada Climbing Club (GMCC) di Sekolah Yayasan Perguruan Gajah Mada tepatnya di Jalan HM Said Medan
Seiring berjalannya waktu, pada 2012 Gordon kembali mengikuti kejuaraan daerah. Kembali kejutan diraihnya.
“Pada saat even tersebut saya meraih medali emas di lead dan perak di speed. Kemudian saya diutus oleh FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) untuk mengikuti kejuaraan nasional kelompok umur di Bali dari sini lah kisah saya di mulai dan bisa bertahan menjadi atlet panjat tebing,” kenang atlet penyuka nasi goreng dan bakso itu.
Kisah kesuksesan Gordon pun terus berlanjut. Pria yang berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Prima Indonesia Fakultas Agro Teknologi Semester 5 ini kembali menorehkan prestasi membanggakan.
Yakni medali emas nomor disiplin Speed Word Record putra pada kejuaraan wilayah Sumatera 2018, medali emas Lead perorangan putra even National Wall Climbing Mapasta UIN 2018, medali perak di nomor disiplin Speed Word Record putra dan medali perunggu di nomor disiplin Combined putra kejuaraan nasional kelompok umur Kalimantan Selatan 2019.
“Selain itu juga saya berhasil meraih medali perak di nomor disiplin Speed Word Record beregu putra, medali perak di nomor disiplin Boulder beregu putra Porwil Sumatera Bengkulu 2019, dan ini merupakan tiket ke PON Papua,” tutur buah hati pasangan Subagyo Sitorus dan Sondang Br Lubis itu.
Gordon juga menuturkan kesannya saat mengikuti Porwil Sumatra-Bengkulu pada 2019 lalu itu. Mengingat itu merupakan even kelompok umur terakhir untuknya. Walau juga dirinya harus kecewa karena emasnya harus direbut atlet lain.
Kini Gordon tengah konsen mengikuti Pelatda yang diasuh oleh Wahyu Sahputra. Dirinya terus berlatih dengan giat dan fokus, setiap pagi dan sore kecuali Minggu yang sengaja diliburkan khusus untuk ibadah.
Turun di nomor disiplin Speed Word Record, disiplin Boulder dan disiplin Combined, Gordon menargetkan medali emas.
“Harapan saya dan keluarga semoga bisa sehat terus sukses dan membawa pulang medali. Kalau pelatih yang pasti melakukan apa yang sudah diprogramkan dan harus maksimal untuk berjuang demi kemenangan saya dan untuk Sumut ujarnya,” ujarnya mengakhiri. (*)