*Road To Papua 2020
Penampakan Istora Papua Bangkit, Termegah-Termodern-Dan Terbesar Di Indonesia

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- PON XX, Papua 2020 sejatinya akan dihelat pada 2 sampai 15 Oktober 2021 mendatang. Segala persiapan pun telah dilakukan. Salah satunya yakni venue yang akan digunakan sebagai lokasi perlombaan. Bagaimana progressnya? Hal ini pun coba dikulik Medansport.id.
Dilansir dari sejumlah laman, Sabtu (14/8/2021) sore, PON XX kabarnya menjadi salah satu perhelatan PON yang memukau. Selain untuk pertama kalinya digelar di Indonesia Timur, hajatan olahraga empat tahunan di Bumi Cenderawasih itu juga didukung oleh keberadaan venue-venue bertaraf internasional dan modern. Salah satunya, Istora Papua Bangkit.
Kabar terkini menyebutkan jika pembangunan Istana Olahraga (Istora) Papua ini sudah mencapai 98 persen atau tinggal merampungkan pembangunannya dan siap digunakan pada 2 Oktober mendatang. Dengan dibantu oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sejumlah infrastruktur pendukung termasuk venue-venue dengan desain megah pun mulai dikerjakan.
Istora Papua Bangkit yang berada dalam kawasan Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, menjadi salah satu venue yang dibangun dengan biaya APBN sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden No 10 Tahun 2017 tentang Dukungan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2020 Di Provinsi Papua.
Venue yang diperuntukkan bagi cabang olahraga Senam itu dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan rekanan PT PP (Persero) mulai November 2018 dengan menelan anggaran senilai Rp 278 miliar lebih.
Sejak awal, Istora Papua di desain dengan konstruksi modern dan tak hanya untuk cabang olahraga senam tapi juga bisa digunakan untuk menggelar beberapa even lainnya.
“Pembangunan venue ini didesain untuk menggelar pertandingan tenis, senam, bulu tangkis dan bola basket. Jadi kalau bicara komersilnya, Istora Papua Bangkit ini banyak manfaatnya,” ujar operator manager, Made, dikutip dari laman Jubi.co.id.
Istora Papua Bangkit tak hanya sekadar disiapkan sebagai salah satu venue PON XX. Berdirinya venue ini juga menjadi tonggak sejarah bagi dunia olahraga Papua, karena untuk pertama kalinya, Provinsi Papua memiliki Istora berstandar Internasional.
Istora Papua Bangkit bisa menjadi salah satu ikon olahraga kebanggaan masyarakat Papua. Jika dilihat dari luar, venue ini nampak biasa-biasa saja. Tapi, venue ini memiliki sejumlah keunggulan dan bahkan diklaim sebagai Istora terbesar di Indonesia.
Anggoro Putro, project manager venue Akuatik, Istora, Hoki dan Kriket yang juga selaku Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II Papua Kementerian PUPR mengatakan, luas area (fiel of play) Istora Papua Bangkit melebihi luas Istora Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Selain itu, venue ini juga terbilang multifungsi atau serbaguna.
Istora Papua Bangkit memiliki luas bangunan 7.740 meter persegi atau jauh lebih besar dibanding Istora Gelora Bung Karno dengan hanya 3.600 meter persegi.
“Di sini (Istora Papua Bangkit) bisa jadi 8 lapangan bulu tangkis, 6 lapangan bola voli Indoor, bisa dipakai untuk senam, konser musik dan acara lain. Jadi kalau luas field of play-nya lebih luas di sini daripada di Istora GBK,” ujar Anggoro.
Venue yang berasitektur mirip rumah adat Honai ini memiliki kapasitas 3.674 kursi, yang terdiri dari Kursi Tribun sebanyak 3.148 kursi, Kursi VIP sebanyak 510 kursi, dan Kursi VVIP sebanyak 16 kursi. Sementara, untuk even sekelas konser musik, venue ini bisa menampung hingga 8.000 penonton.
“Istora Papua Bangkit ini menjadi yang terbesar di Indonesia,” ujar Joko Nugroho, Manajer Proyek PT PP.
Dengan keunggulannya yang multifungsi itu, Istora Papua Bangkit bisa mendatangkan pemasukan bagi Pemerintah Provinsi Papua pasca perhelatan PON XX.
“Sehingga nantinya pasca PON, Istora ini bisa digunakan untuk bentuk kegiatan lainnya yang bisa mendatangkan income bagi Pemerintah setempat,” ujar Staf Teknik PT PP, Faris Haqul Anwar.
*Catatkan 3 Rekor MURI
Masih dari kutipan Jubi.co.id, Istora Papua Bangkit bisa dibilang jadi salah satu venue paling spesial yang dimiliki oleh Papua sebagai tuan rumah PON XX. Selain merupakan venue baru, modern dan megah, venue ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas yang didatangkan dari luar negeri.
“Lampunya sama dengan yang terpasang di Stadion Lukas Enembe. Bisa mengikuti beat atau irama musik. Lampunya didatangkan dari Jepang, kursi yang terpasang di tribun berasal dari China, sedangkan vinyl lapangannya dari Prancis,” ungkap Manajer Proyek PT PP, Joko Nugroho.
Tak hanya itu, dari segi konstruksinya, venue ini bahkan mencatatkan 3 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sekaligus.
Joko membeberkan, 3 kelebihan venue Istora Papua Bangkit yang mencatatkan rekor MURI di antaranya bentang baja dome terpanjang, sistem pendingin dan konstruksi atap dome terpanjang tanpa baut.
“Selain bentang baja dome terpanjang, ada dua rekor lagi yakni sistem pendingin yang berbeda dengan GBK yang mana aliran udaranya lebih halus dan rata. Atapnya juga tercatat pada rekor MURI karena tidak menggunakan baut. Jadi sekaligus ada 3 rekor,” ujar Joko.
Pencatatan 3 rekor MURI itu diharapkan menjadi tonggak sejarah kebangkitan olahraga di Indonesia dari ufuk timur dan membuka mata dunia bahwa Papua memiliki infrastruktur bertaraf internasional.
“Dengan berbagai pencatatan rekor tersebut, Istora Papua Bangkit selayaknya akan menjadi arena multifungsi yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Papua. Sekaligus bukti, bahwa teknologi tinggi dan canggih bisa dibangun di tanah Papua,” kata Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya, Iwan Suprijanto.
Sementara itu, mewakili Pemerintah Provinsi Papua, Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa mengaku bangga dengan berdirinya Istora Papua Bangkit yang megah.
“Kita orang papua harus bangga karena ini yang terbaik di Indonesia, dari semua sisinya. Kapasitas memang hanya 3.000 penonton, tapi kalau digunakan hall-nya optimal bisa menampung 8.000 penonton,” pungkas Kapisa.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan venue yang telah selesai dibangun dapat segera dimanfaatkan dalam mendukung penyelenggaraan PON XX Papua 2021.
"Saya menitipkan pesan kepada rekan-rekan Pemprov Papua untuk menjaga, merawat, dan mengelola seluruh aset yang telah diserahterimakan ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Setelah PON selesai, venue juga dapat dipergunakan untuk kegiatan turnamen olahraga, baik tingkat provinsi maupun nasional.
"Apabila pandemi Covid-19 telah usai, dengan kapasitasnya yang sangat memadai, Istora Papua Bangkit juga dapat dipakai untuk menggelar konser musik. Sehingga harapannya, seluruh infrastruktur yang telah dibangun tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan prestasi atlet Papua, tetapi juga mendorong geliat ekonomi di Bumi Cendrawasih,” tutur Diana. (*)
Komentar