*PON Papua 2020

Kila, Dari Kesan Unik Hingga Jatuh Cinta Terhadap Anggar

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Anggar yang dianggap unik melatarbelakangi alasan Friska Tri Sakila untuk mengenal lebih jauh tentang olahraga yang terbilang jarang digandrungi kawula muda ini.

Alhasil dari rasa ingin tahu yang begitu besar membuat wanita yang akrab disapa Kila ini terpanggil untuk mendalami salah satu cabor yang turut dipertandingkan di sejumlah even olahraga skala nasional dan internasional itu.

Tak sekadar partisipasi, namun Kila ternyata memiliki sejumlah prestasi lewat ketekunannya menggeluti anggar. Apa saja prestasi yang telah ditorehkan? Dan bagaimana dirinya pertama kali mengenal hingga berujung cinta dengan anggar? berikut pengakuan Kila kepada Medansport.id belum lama ini.

"Awalnya menyenangi cabang olahraga anggar karena kakak kandung saya. Kebetulan dia juga atlet anggar. Sejak kelas 4 SD saya ikut latihan anggar dan sampe sekarang saya sangat menyukai olahraga anggar ini,“ kenang wanita yang kini duduk di bangku perguruan tinggi Universitas Harapan Medan itu.

Masih menurut Kila, untuk mengasah kemampuan dirinya, hingga kini masih intens berlatih di Medan Fencing Club (MFC) Powerbox Cemara Asri. Apalagi, Kila tengah bersiap menatap PON 2020 di Papua.

Kila mengaku untuk mencapai PON banyak proses yang telah dilalui. Tak hanya latihan namun juga mengikuti sejumlah pertandingan.

"Udah mulai ikut perdana pergi kejuaraan nasional di kelas 6 sd waktu itu di Kalimantan Timur dan saya atlet anggar yang mewakili Sumut yang masih muda,“ kenangnya.

Prestasi demi prestasi pun terus ditorehkan buah hati pasangan Siswanto dan Emmy Suhartini ini. Di antaranya yakni kejuaraan antar pelajar di Aceh pada 2014 (perak), kejuaraan Jateng Open 2015 (perak) PON Remaja Surabaya 2013 (8 besar), Kejuaraan se-Sumatra 2019 di Aceh (perak), POMNAS Jakarta 2018 (8 besar) serta medali emas berturut-turut pada Porkot Kota Medan dan Porwil Kota Medan.

Kila pun mengaku, dari sekian banyak kejuaraan yang telah dilakoni hampir semuanya memiliki kesan dan kenangan tentunya.

"Semua sebenarnya berkesan. Tapi ada satu yang paling berkesan saat saya di kejuaraan dapat medali dan itu waktu di Aceh antar pelajar. Karena itu kali pertamanya saya mendapatkan medali di ajang nasional," ujar wanita penggila makanan Jepang, Sushi dan Dimsum itu.

Kila pun tak mau cepat berpuas diri. Di usianya yang masih 21 tahun itu, Kila masih ingin terus meraih kesuksesan di olahraga yang telah membesarkan namanya itu.

Kini Kila tengah berkosentrasi melakukan persiapan menatap PON Papua. Di mana dirinya nanti akan turun di kelas floret putri.

"Yang pasti saat ini masih terus intens latihan demi persiapan jelang laga di Papua. Latihan terus setiap hari pagi sore, sorenya sparing untuk memperkuat pertahanan," ujarnya.

"Harapannya berusaha dengan semaksimal mungkin saat bertanding. Semoga nanti dapat mempersembahkan medali dan juga bisa membanggakan keluarga terutama kedua orang tua, dan Sumut pastinya," sambungnya mengakhiri. (*)