*PON Papua 2020

Jaga Tradisi Keluarga Petinju, Suzen Tekad Sumbang Emas Di Papua

Atlet tinju andalan Sumut, Suzen Ramsi Simangunsong tekad dulang emas pada PON Papua 2020 nanti. (Medansport.id)

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Lahir dan besar dari keluarga petinju, tak lantas membuat Suzen Ramsi Simangunsong dulunya tertarik untuk menggeluti olahraga yang digandrungi kaum Adam itu. Bahkan, buah hati Jhoni Ramsi Simangunsong dan Suwarni Tanjung ini awalnya justru lebih mencintai karate.

Sayang, karir wanita yang akrab disapa Suzen di Karate tak berjalan mulus. Tiga kali mewakili Labuhan Batu di tingkat Sumut, dirinya tak meraih hasil memuaskan.

Hingga akhirnya, Suzen diajak sang ayah untuk berlatih fisik bersama atlit tinju yang akan melakukan persiapan jelang pertandingan. Dan kebetulan juga saat itu Suzen akan mempersiapkan diri untuk pertandingan karate.

"Setelah latihan fisik bersama selesai, saya hanya melihat mereka berlatih kemudian ayah menyuruh saya menggunakan glove tinju. Awalnya terpaksa, namun pada saat latihan pukulan bersama sang ayah, saya sepertinya tertarik dengan tinju karena full power pukulan. Dari situ saya mulai tertarik latihan dan langsung intens dilatih oleh papa,” kenang Suzen yang mengaku mulai menyukai tinju sejak SMA, kepada awak Medansport.id beberapa waktu lalu.

Kecintaannya kepada tinju pun semakin besar karena dilatih dan dibimbing langsung sang inspirator. Ya, siapa lagi kalau bukan ayah kandungnya sendiri.

Sasana The Champ Boxingdi GOR Rantauprapat, milik sang ayah menjadi lokasi menempa sosok Suzen menjadi seorang petinju yang ditakuti lawan-lawannya.

Terbukti, baru 2 tahun menggeluti tinju, dirinya langsung meraih sejumlah prestasi membanggakan.

"2012 lalu pertama kali main Kejuaraan Nasional se-Indonesia baru betinju 2 tahun, dan saya berhasil meraih medali emas dan dapat kategori petinju terbaik putri se-Indonesia Jakarta saat itu. Kemudian sarung tinju emas pada 2014, saat itu saya berhadapan dengan senior saya sendiri, dan disaat itu persiapan saya hanya seminggu karna saya lagi berduka, saya baru kehilangan kakak kandung saya. Tapi saya tetap memenangkannya, karena itulah saya dipanggil masuk Pelatnas mewakili Indonesia kejuaraan Internasional Presiden Cup 2015," kenangnya.

Tak cuma itu prestasi lain pun berhasil didulang. Di antaranya Kejurnas Junior Youth Indonesia Wilayah Barat 2011 (medali emas) ,- Kejurnas tinju junior youth se-Indonesia 2012 (medali emas + mendapat kategori petinju putri terbaik se-Indonesia), Kejurnas elite se-Indonesia Kapolri cup 2013 Jambi (perunggu).

Selain itu juga Kejurnas elite sarung tinju emas (STE) se-Indonesia 2014 (medali perak), Kejuaraan internasional tinju elite President's Cup (Pelatnas Indonesia) 2015, Kejurnas open turnament elite se-Indonesia Ambon Maluku 2016 (perunggu), Kejurnas elite se-Indonesia Kapolri cup di Jambi 2016 (perunggu), dan Kejurnas elite se-Indonesia di Bangka Belitung 2018 (medali perak).

"Ikut pertandingan internasional juga pernah dan saya anggap untuk menambah pengalaman jam terbang. Karena pada saat itu saya kalah di penyisihan, langsung ketemu lawan dari Vietnam, Nguyen Tien Yen yang merupakan juara Seagames," sebutnya.

Ya, Suzen lahir dan besar dari keluarga petinju. Dari enam saudara ayahnya, semua merupakan petinju. Termasuk Hendrik Simangungsong yang merupakan atlet berprestasi untuk Indonesia yang sudah bertinju di Olimpiade Barcelona dan Atlanta.

Sebagai generasi ketiga keluarga Simangunsong dengan tradisi tinju yang begitu kental di Sumatera Utara, mampukah Suzen melanjutkan trah keluarganya?

PON Papua akan menjadi ajang pembuktian dirinya dalam menapaki karir untuk terus mempertahankan tradisi sebagai keluarga petinju yang penuh dengan prestasi.

Pada PON Papua, Suzen nantinya akan bertanding di kelas terbang 51 kg, Suzen pun tak lupa meminta dukungan warga Sumut semoga dirinya bisa berdiri di podium tertinggi dan mendapat hasil yang terbaik.

"Saya akan terus berlatih, berdoa dan berjuang semaksimal mungkin di PON nanti agar bisa mengharumkan nama Sumut. InsyaAllah," tutup wanita penggemar Mangga dan Kuini itu. (*)