
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Langkah Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 seolah seperti begitu terjal setelah takluk 2-3 dari Arab Saudi di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 4 pada 9 Oktober 2025. Namun asa untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 belum pupus karena masih akan menjalani laga lanjutan melawan Irak. Seperti halnya Indonesia, Irak juga mengusung mimpi untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Dijadwalkan laga Indonesia dengan Irak akan digelar pada Minggu 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.Ini adalah laga perdana Irak pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 4.
Kedua tim saat ini terpaut jauh dalam hal peringkat FIFA.Indonesia saat ini ada di peringkat 120 sedangkan Irak ada di peringkat 58. Tentu dari peringkat FIFA Irak jauh lebih unggul dari Indonesia. Apalagi Irak juga pernah berlaga di Piala Dunia 1986 yang digelar di Meksiko. Selain itu Irak juga pernah menjadi Juara Piala Asia 2007.
Tercatat Indonesia dan Irak sudah pernah bertemu sebanyak 14 kali dalam segala kategori umur dan turnamen. Dalam 14 kali pertemuan itu Timnas Indonesia 2 kali meraih kemenangan atas Irak. Sisanya Indonesia kalah 9 kali dan imbang 3 kali.
Kemenangan pertama kali diraih Indonesia atas Irak saat berlaga di Kualifikasi Olimpiade 1968. Dalam pertandingan yang berlangsung 16 Januari 1968 itu Indonesia sukses menaklukkan Irak 2-1. Kemenangan kedua diraih Indonesia atas Irak pada Final Piala Kemerdekaan 2000 di Stadion Gelora Bung Karno. Pada pertandingan yang digelar 3 September 2000 itu Indonesia sukses menaklukkan Irak 3-0.
Pertemuan terakhir antara Indeonesia dengan Irak terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 6 Juni 2024 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Dalam pertandingan tersebut skuad Indonesia yang saat itu masih dilatih Shin Tae Yong (STY) takluk 0-2 dari Irak yang saat itu dilatih Jesus Casas. Pada pertandingan ini Irak unggul lewat gol yang dicetak Aymen Hussein dan Ali Jasim.
Jika melihat dari head to head kedua tim,jelas Irak lebih diunggulkan atas Indonesia. Kedua tim saat ini juga sudah ditangani pelatih berbeda dengan pertemuan terakhir kedua tim. Indonesia saat ini dilatih oleh Patrick Kluivert sedangkan Irak kini dilatih oleh Graham Arnold. Uniknya Graham Arnold yang sebelumnya melatih Australia pernah beberapa kali berhadapan dengan Indonesia saat diasuh STY. Bahkan karirnya di Australia harus berakhir setelah ditahan imbang Indonesia 0-0 di laga kedua Pra Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 3.
Graham Arnold sudah memimpin skuad Irak di empat pertandingan dengan hasil tiga kemenangan dan satu kekalahan. Satu kekalahan terjadi di laga debut Graham Arnold bersama Irak saat Irak takluk 0-2 dari Korea Selatan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sedangkan tiga kemenangan diraih ketika melawan Yordania di Kualifikasi Piala Dunia 2026 serta dua laga uji coba bertajuk King’s Cup melawan Hong Kong dan Thailand.
Dari empat laga tersebut, Arnold sempat memainkan tiga formasi berbeda. Dalam dua laga terakhir ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Korea Selatan dan Yordania, Arnold memainkan formasi 4-2-3-1.
Di dua laga tersebut Ali Al-Hamadi dan Aymen Hussein bergantian mengisi posisi lini depan. Ada beberapa pemain yang selalu menjadi starter dalam dua laga tersebut. Mereka adalah Jalal Hassan, Zaid Tahseen, Osama Rashid, Ibrahim Bayesh, dan Ali Jasim. Tentu ini harus menjadi perhatian karena Aymen Hussein dan Ali Jasim adalah pencetak gol kemenangan Irak pada laga terkahir menghadapi Indonesia.
Ibrahim Bayesh dan Zaid Tahseen adalah pemain yang selalu menjadi starter dalam empat laga Irak sejak dilatih Graham Arnold. Keduanya juga tampil cukup baik saat Irak menaklukkan Indonesia 6 Juni 2024 lalu.
Di posisi kiper, Jalal Hasan kemungkinan akan tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Irak. Jalal yang juga kapten Timnas Irak ini telah terbukti mampu membuat frustrasi para pemain Indonesia pada 6 Juni 2024 lalu.
Di jantung pertahanan Rebin Sulaka yang telah mencatatkan 50 caps bersama Timnas Irak akan menjadi pilihan utama. Rebin Sulaka selama ini tampil cukup konsisten meski sering berganti pasangan. Rebin Sulaka biasa tampil bersama Manaf Younis dan Zaid Tahseen di posisi bek tengah. Rebin Sulaka sendiri sukses memimpin lini belakang Irak kala menaklukkan Indonesia pada 6 Juni 2024 lalu.
Kemudian di posisi gelandang bertahan, terdapat nama berpengalaman seperti Amir Al Ammari dan Osama Rashid. Al Ammari bermain untuk Cracovia di Liga Polandia, sementara Rashid bermain untuk Zakho FC di Liga Irak.
Lalu di posisi gelandang serang, ada Ibrahim Bayesh dan Bashar Resan yang berperan sebagai pengatur serangan dari lini tengah. Ibrahim Bayesh telah membubuhkan 69 caps dengan torehan 8 gol di level senior.
Irak termasuk salah satu kekuatan sepakbola Asia. Cara bermain mereka dengan pola permainan khas Amerika Latin kerap menyulitkan tim – tim kuat lainnya di Asia. Skuad asuhan Graham Arnold ini dikenal memiliki kemampuan dalam menembus ketatnya lini belakang lawan yang dihadapinya. Kemampuan Irak dalam membongkar lini pertahanan lewat serangan dari sayap dan melalui bola – bola jelas menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
Tentu ini akan menjadi alarm bahaya buat Indonesia karena salah satu keunggulan Arab Saudi saat menaklukkan Indonesia adalah serangan cepat dari sisi sayap kanan Indonesia yang terlihat lemah dalam kawalan Yakob Sayuri.
Indonesia yang kalah di laga pertama melawan Arab Saudi wajib menang untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Jika bermain imbang, apalagi kalah dari Irak, peluang Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 boleh dikatakan kian terjal.
Jika meraih kemenangan melawan Irak dengan selisih lebih dari 1 gol, Timnas Indonesia bakal dipastikan setidaknya finis di peringkat 2 Grup B. Hasil tersebut sudah cukup membuat Garuda lolos ke fase play off.
Bahkan, Indonesia masih memiliki peluang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Syaratnya, Indonesia harus menang dengan selisih lebih dari 1 gol melawan Irak, sementara di laga terakhir Irak menang tipis atas Arab Saudi.
Akan tetapi, jika bermain imbang dengan Irak, nasib Timnas Indonesia bakal ditentukan oleh Arab Saudi. Sementara kekalahan bakal membuat peluang Garuda tampil di Piala Dunia 2026 tertutup.
Mau tidak mau Patrick Kluivert harus melakukan perombakan pada skuad yang diturnkannya pada saat melawan Arab Saudi.Mark Klok, Yakob Sayuri dan Beckham Putra terbukti tampil buruk dan menjadi titik lemah saat menghadapi Arab Saudi.
Secara umum sebenarnya Indonesia tidak terlalu inferior saat menghadapi Arab Saudi.Hanya saja Arab Saudi lebih mampu memanfaatkan peluang dan kesempatan dibanding Indonesia. Selain itu Patrick Kluivert melakukan penempatan posisi yang kurang pas kepada pemain. Kevin Diks memang bisa bermain sebagai bek tengah namun posisi idealnya adalah bek kanan.
Idealnya Jay Idzes berduet dengan Rizky Ridho atau Justin Hubner di jantung pertahanan dan Diks bermain bermain sebagai bek kanan. Terbukti Yakob Sayuri tampil buruk sebagai bek kanan dan melakukan blunder fatal dengan menarik kaus bintang Arab Saudi Firas Al Buraikan padahal Kevin Diks sudah siap menghadang Firas.Akhirnya pelanggaran ini berbuah penalti bagi Arab Saudi dan membuat Arab Saudi unggul 2-1.
Selain itu Kluivert juga membuat blunder dengan memainkan Marc Klok di tengah dan mencadangkan Thom Haye. Terbukti lini tengah Indonesia kalah dari Arab Saudi dan Klok juga melakukan blunder. Bahkan gol balasan Arab Saudi di babak pertama berawal dari blunder yang dilakukan Marc Klok.
Barulah setelah Haye masuk di babak kedua lini tengah Indonesia mulai mengimbangi Arab Saudi. Demikian juga di lini depan. Kluivert malah menduetkan Kambuaya dengan Oratmangoen padahal keduanya bukan striker murni. Padahal masih ada Mauro Zlijstra dan Ole Romeny di bangku cadangan yang merupakan striker murni. Jika alasan baru pulih cedera yang membuat Romeny tidak jadi starter maka Oratmangoen juga baru pulih dari cedera panjang. Ditambah lagi Kambuaya staminanya drop. Barulah setelah Romeny dimainkan di babak kedua serangan Indonesia mulai terlihat merepotkan Arab Saudi.
Walau kebobolan 3 gol tapi secara umum Maarten Paes tampil cukup baik di bawah mistar Indonesia. Apalagi dirinya baru sembuh dari cedera yang memaksanya harus menghilang dari lapangan hijau selama 2 bulan. Maarten Paes tercatat melakukan 7 penyelamatan menghadapi serangan Arab Saudi, 4 di antaranya save di kotak penalti.
Paes juga 2 kali meninju bola di udara dan melakukan 2 kali sapuan.
Sofascore memberi rating 7,9 atas performa Paes di laga Indonesia melawan Arab Saudi. Ratingnya hanya kalah 0,1 dari Kevin Diks yang menyumbang dua gol bagi Indonesia.
Ada baiknya Kluivert bermain dengan tiga bek tengah dengan trio Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner menjadi pilihan utama. Kekompakan tiga pemain tersebut tidak perlu diragukan lagi. Selama Pra Piala Dunia 2026 Grup C Zona Asia ketiganya pernah bermain delapan kali dengan catatan cukup baik.
Dari delapan pertandingan saat trio Ridho, Idzes, dan Hubner main bersama sejak menit awal, Indonesia mampu mencatatkan tujuh clean sheets. Catatan itu bahkan diraih melawan tim-tim hebat seperti Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan Cina selama Pra Piala Dunia 2026 Grup C Zona Asia ronde 3. Tiga clean sheets lain terjadi di ronde 2 melawan Filipina dan dua laga kontra Vietnam.
Namun jika bermain dengan empat bek maka Jay Idzes diduetkan dengan Justin Hubner atau Rizky Ridho.Sedangkan Kevin Diks dengan Dean James mengisi posisi kanan dan kiri pertahanan. Jika Calvin Verdonk sudah pulih juga bisa menjadi opsi di sisi bek kiri.
Di lini tengah juga menjadi perhatian. Posisi dua gelandang bisa dimainkan Joey Pelupessy dan Thom Haye.Keduanya bisa didampingi oleh Eliano Reijnders dan Miliano Jonathans untuk bertarung dengan para gelandang Irak.
Di lini depan Ole Romeny kemungkinan siap untuk tampil sebagai starter. Ole Romeny bisa berduet dengan Ragnar Oratmangoen atau Mauro Zlijstra.Kehadiran Mauro Zlijstra bisa menjadi opsi tambahan untuk mencetak gol jika Ole Romeny dimatikan pergerakannya oleh lini belakang Irak.
Dengan melihat catatan di atas kertas dan rekor head to head Irak memang diunggulkan atas Indonesia. Namun jika Patrick Kluivert bersama Alex Pastoor dan tim kepelatihannya mampu kembali memotivasi para pemainnya yang sempat down akibat kalah di laga perdana melawan Arab Saudi tidak mustahil Indonesia akan menang atas Irak.Apalagi skuad Irak yang baru melakoni laga perdana di ronde 4 ini dan tentunya ibarat mesin belum “panas” seperti halnya Indonesia.
Namun skuad Timnas Indonesia tetap harus berhati – hati dengan Irak.Apalagi Graham Arnold sudah sangat faham dengan gaya permainan sebagian besar pemain Timnas Indonesia ketika menangani Australia.