MEDANSPORT.ID – DELISERDANG – Duel menarik akan tersaji ketika Sumsel United bertandang ke markas PSMS Medan pada lanjutan kompetisi Pegadaian Championship pekan ketiga, Minggu (28/9/2025) di Stadion Utama Sumatera Utara, pukul 19.00 WIB.

Pertandingan ini sarat emosi, terutama bagi pelatih Sumsel United, Nil Maizar, yang musim lalu sempat menukangi PSMS, serta gelandang senior Kurniawan Karman yang juga pernah memperkuat Ayam Kinantan pada musim 2024/2025.

Dari sisi performa, Sumsel United datang dengan modal sempurna setelah meraih dua kemenangan beruntun di laga tandang dan kandang. Sementara itu, PSMS Medan justru belum menemukan ritme terbaiknya, kalah di kandang pada pekan pertama dan hanya bermain imbang saat tandang pekan lalu. Kondisi ini membuat laga nanti menjadi ujian mental bagi Ayam Kinantan di hadapan pendukung sendiri.

Dalam sesi jumpa pers, Sabtu (27/9/2025), Nil Maizar menegaskan timnya datang dengan tekad penuh, meski ia tak menutup mata bahwa PSMS adalah lawan tangguh dengan sejarah besar.

“Pertandingan besok bukan laga biasa, karena saya pernah melatih PSMS. Tapi sekarang saya datang sebagai pelatih Sumsel United, dan misi saya jelas: berusaha memaksimalkan peluang, memberikan yang terbaik,” ujar Nil.

Pelatih asal Payakumbuh itu menambahkan, faktor kedekatan dengan publik Medan menjadi motivasi tersendiri bagi timnya. Apalagi, Sumsel United diperkuat enam pemain yang pernah berseragam PSMS, termasuk kapten Rachmad Hidayat, Kurniawan Karman, hingga Jacinto Cabral atau Juninho.

“Kita tahu PSMS bukan tim biasa-biasa. Mereka punya pemain lokal yang berkualitas, juga pemain asing yang menyatu dengan baik. Tapi kami percaya, dengan dukungan dan kerja keras, Sumsel United bisa bersaing dan memberikan tontonan yang menarik untuk masyarakat,” ucap Nil.

Sementara itu, Kurniawan Karman menegaskan dirinya dan rekan-rekan sudah siap tempur, meski punya kenangan manis bersama PSMS.

“Bagi saya pribadi, kembali ke Medan selalu istimewa. Senang bisa datang ke Medan, tapi kali ini datang bukan sebagai kawan, tetapi sebagai lawan. Mudah-mudahan bisa mencuri poin di sini dan semoga bisa tiga poin” katanya.

PSMS Medan yang kini dilatih Kas Haryadi tentu tak ingin kehilangan muka di kandang sendiri. Dengan hasil minor di dua laga awal, kemenangan menjadi harga mati bagi Ayam Kinantan untuk kembali menghidupkan asa bersaing di papan atas.

Bagi Nil Maizar, laga ini bukan sekadar reuni emosional, melainkan juga ajang pembuktian bahwa Sumsel United siap menjadi kuda hitam di Pegadaian Championship musim ini.
Kick-off dijadwalkan Minggu malam, dan pertandingan diprediksi berlangsung sengit karena mempertemukan dua tim dengan motivasi besar dan cerita emosional di baliknya.(*)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan