Di Bawah Mistar Futsal, Vallery Ingin Harumkan Nama Sumut
MEDANSPORT.ID - MEDAN - Skuad tim futsal Sumut yang berlaga di PON XX/2021 Papua didominasi oleh pemain asal Medan. Hal ini membuktikan Asosiasi Futsal Kota (AFK) Medan di bawah komando Husaini Al Mubayyin terus eksis membina dan melahirkan pemain futsal berprestasi serta bertalenta.
Salah satunya adalah Yoshua Vallery S yang kini bernaung di AFK Medan dan terus eksis membela klub futsal Gasstroom XxX. Kepiawaian pria yang dilahirkan di kota Duri ini di bawah mistar membuat dirinya dipercayakan sang pelatih menjadi kiper utama dalam setiap kali pertandingan.
Pengidola Muhammad Albagir kiper tangguh timnas ini, memiliki kesan dan kenangan yang tak terlupakan saat membela klubnya di level nasional pada persaingan 34 besar regional Sumatera pada ajang Liga Futsal Nasional (LFN) 2019 dan babak 8 besar Liga Futsal Nasional (LFN) 2019.
Pemilik tinggi 180 cm dan berat badan 90 kg ini, memulai debutnya dalam futsal pada tahun 2018. Bermain futsal adalah hal yang seru buat cowok yang akrab di sapa Vallery atau Cako ini, membuat hati riang dan gembira terlebih saat berhasil menepis tendangan lawan ke gawang.
“Saya memulai debut di lapangan futsal sejak tahun 2018 dengan bergabung di klub Gasstroom XxX dan juga membela tim futsal Medan. Sebagai pemain futsal lebih tertantang dan ngerasa futsal lebih simpel dimainkan dan tentunya dengan misi juara setiap kali mengikuti pertandingan," terangnya.
Dan, katanya lagi, dari arena futsal dirinya dapat belajar kebersamaan, kekompakan, kedisiplinan dan play fair, karena futsal merupakan olahraga tim bukan perorangan. Kejayaan tim futsal dalam setiap pertandingan berkat kerjasama tim.
"Intinya, saya tertarik bermain futsal karena futsal memang butuh kejeniusan dan harus memiliki keahlian yang bagus. Jadi, saya merasa tertantang dan senang menggeluti futsal," ujar mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) ini, Kamis (14/4/2022)
Pemain futsal berusia 23 tahun ini tetap ingin mengembangkan dalam bermain futsalnya agar kemampuan individu, fisik serta mental yang miliki semakin dapat bertambah seiring bertambah umur dan pengalaman yang sudah didapatkan selama bermain futsal. Pendoyan sate kambing ini tetap semangat dan terus berlatih agar bisa menjadi pemain futsal yang hebat berlaga di liga pro futsal.
“Saat ini terus eksis latihan setiap hari Senin, Rabu dan Jumat dengan bimbingan sang pelatih Indra Syahputra. Target ke depan terus berlaga di Liga Futsal Nasional dan dapat berlaga di Liga Pro yang merupakan turnamen bergengsi bagi klub futsal se-tanah air. Tentunya, sebagai penjaga gawang dalam setiap pertandingan harus tampil heroik dalam menjaga gawang agar terhindar dari kebobolan," tutur putra pasangan Esra Sibarani dan Murlan Asina Sitohang ini.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini menuturkan sebagai kiper harus memiliki refleks yang cepat, dapat melindungi setiap sudut gawang, selain itu dapat menghalau, memblok, atau menepis bola sedikit banyak memegang peranan penting dalam menentukan kalah atau menangnya tim bertanding.
Keterampilan menjatuhkan diri. Dengan melakukan teknik yang benar, tentu akan meminimalisir peluang cedera saat berolahraga. Menangkap bola dengan tepat dan aman akan mencegah terjadinya bola memantul atau terlepas.
Selanjutnya, dalam posisi menggenggam bola, seorang kiper futsal juga bisa berkontribusi dalam serangan balik atau counter attack untuk menciptakan gol. Melatih teknik melempar bola perlu kiper futsal lakukan secara tepat
agar bola berhasil rekan tim dan jangan sampai tim lawan merebutnya.
“Kiper berperan aktif dan tidak hanya terpaku di bawah mistar gawang saja. Kiper perlu belajar memainkan bola, menjaga gawang, dan memperhatikan dengan seksama arah bola dari pojok dan harus tahu juga cara berpartisipasi dalam menyerang sebagai pemain kelima," tutup atlet yang berdomisili di Jalan Pelita VI Medan ini. (***)