Umar, Dari Pemain Basket Hingga Memilih Melanjutkan Karir Ke Jenjang Wasit
MEDANSPORT.ID- MEDAN--Umar Husaini yang akrab disapa Umar memiliki ketertarikan untuk mencoba olahraga Bola Basket. Dan siapa sangka olahraga yang telah ditekuninya sejak duduk di bangku sekolah lanjutan pertama tepatnya SMP 6 Medan itu berlanjut hingga ke jenjang perwasitan.
Bagaimana perjalanan kisah dan alasannya melanjutkan karir sebagai wasit? Umar pun coba berbagi cerita pengalamannya dengan Medansport.id belum lama ini.
"Waktu itu diajak teman – teman SMP untuk mencoba melempar si Bola Coklat ke dalam keranjang dan mulai di situ saya tertarik," kenangnya.
Umar awalnya menekuni olahraga Bola Basket murni sebagai hobi dan tidak pernah menekuninya lebih serius ke jenjang yang lebih lanjut hingga memilih masuk klub tertentu.
"Jadi setiap harinya mulai dari SMA saya bermain Basket hanya karena hobi dan kecintaan terhadap olahraga ini, tidak pernah terfikir oleh saya untuk melanjutkan ke jenjang atau jalur prestasi," ucapnya.
Umar mengaku pernah diajak dan akhirnya ikut serta menjadi pemain mewakili Kab. Langkat membawa nama klub Brandan Kuda Laut dalam Kompetisi Bola Basket antar Klub Divisi 1 Sumut. Pertandingan itu bahkan menjadi pertandingan yang paling berkesan dan level tertinggi yg pernah diikutinya, walaupun akhirnya tim yang diperkuat Umar cuma berhasil menduduki peringkat 5.
"Di pertandingan itulah saya baru merasakan atmosfer pertandingan Bola Basket sesungguhnya. Karena selama ini saya hanya bermain dengan teman-teman walaupun banyak di antaranya merupakan pemain handal di Sumut," ujar pria penyuka pizza ini
Buah hati dari pasangan Razali dan Nurul Ilham mengaku awalnya termotivasi menjadi wasit Bola Basket untuk memperoleh tambahan penghasilan.
Seiring berjalannya waktu, Umar merasa ada perasaan lain dalam menekuni pekerjaan sebagai wasit. Tak hanya sekadar finansial namun ada nilai lebih dari yang dirasakannya kala itu.
"Setelah melalui pengalaman bertahun - tahun dan proses yang panjang, lama kelamaan motivasi saya mulai berubah dari motivasi finansial menjadi ingin lebih mendalami dunia perwasitan Bola Basket. Begitu banyaknya peraturan yang harus kita fahami, bahkan secara filosofi bukan hanya secara harfiah membuat saya makin penasaran , termotivasi agar lebih mendalaminya," terang anak ke 2 dari 5 bersaudara ini.
Hingga akhirnya, Umar memantapkan tekadnya pada karir perwasitan pada tahun 2003 dan mulai serius serta fokus mendalaminya pada tahun 2005 hingga sekarang.
"Turnamen terbesar dan paling bergengsi yang pernah saya pimpin adalah 'Elang Cup III' yang turut mengundang Tim Elit Luar Negeri dan saya diberi kesempatan berpasangan (partner) dengan wasit internasional Indonesia," ujarnya.
Umar pun berharap cabor Bola Basket bisa menjadi cabor favorit masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Sumut pada khususnya serta dapat menorehkan prestasi membanggakan baik di kancah Nasional (untuk Bola Basket Sumut) maupun tingkat Internasional untuk Timnas Bola Basket Indonesia.
"Hal ini dikarenakan dari Sumberdaya Wasit kita sudah mumpuni untuk berlaga di kancah Internasional hal ini seharusnya bisa sejalan dengan prestasi Atlit Bola Basket kita," tutupnya. (*)