Ronny Pasla Kiper Legendaris PSMS dan Timnas #part-2

Berhasil Tepis Penalti Pele Sang Legenda Dari Brazil

Ronny Pasla ketika menahan tendangan bintang PSV Guus Hiddink ketika PSMS bertanding melawan PSV Eindhoeven pada 14 Juni 1971 disaksikan rekannya Tumpak Uli Sihite. (Dok: Ronny Pasla)

Catatan Indra Effendi Rangkuti, Pengamat Olahraga

MEDANSPORT.ID- DOKUMENTER-- Selama berkarier sebagai kiper, banyak pengalaman yang sangat berkesan bagi Ronny. Di antaranya, ketika klub asal Brasil, Santos, yang diperkuat pesepakbola legendaris dunia seperti Pele, tur ke Asia termasuk Indonesia pada 24 Juni 1972. 

Dalam laga Timnas Indonesia dan Santos itu Ronny sempat menahan eksekusi penalti Pele walau akhirnya bola muntah itu berhasil disambar Pele menjadi gol. Walau Indonesia akhirnya kalah 2-3 tetapi penampilan Timnas kala itu mendapat pujian dari Pele. Salah satu yang dipuji adalah solidnya lini pertahanan Timnas yang waktu itu dikawal oleh 4 bintang PSMS Medan yaitu Ronny Pasla di bawah mistar, Anwar Ujang (libero), Yuswardi (back kanan) dan Sunarto (back kiri).

Demikian juga ketika Ronny Pasla mengawal gawang Timnas ketika berhadapan dengan klub asal Portugal yaitu Benfica yang diperkuat oleh Legenda Portugal yang dijuluki “Black Panther” Eusebio pada September 1972 dan 15 Februari 1973. Walau kalah dan kebobolan hingga 4 kali tapi penampilan Ronny Pasla yang menahan gempuran bertubi – tubi dari bintang – bintang Benfica mendapat pujian dari Eusebio.

Demikian juga ketika mengawal gawang PSMS ketika melawan PSV Eindhoeven pada 14 Juni 1971 di Stadion TeladanMedan. Walau PSMS kalah 0-4 tetapi penampilan Ronny mengundang decak kagum pelatih PSV dan bintang PSV kala itu, Guus Hiddink. 

Penampilan Ronny Pasla yang gemilang lainnya adalah ketika mengawal gawang Timnas dalam laga ujicoba saat membawa Timnas Indonesia mengalahkan Timnas Uruguay yang dipersiapkan untuk Piala Dunia 1974 dengan skor 2-1. 

Penampilan gemilangnya di bawah mistar membuat para bintang Uruguay saat itu seperti Ladislao Mazurkiewicz, Pedro Rocha, dan Fernando Morena mati kutu. Karena kekalahan yang menyesakkan itu Timnas Uruguay sampai meminta laga ulangan dan akhirnya dipenuhi oleh PSSI walau akhirnya pada laga ulangan ini Timnas kalah 2-3.