Elisabeth S. Pt. Elisa, Si Cantik Penggila Kuda Yang Sempat Ditentang Keluarga Hingga Jadi Joki Profesional

Elisabeth S. Pt. Elisa Joki Kuda Pacuan
Elisabeth S. Pt. Elisa Joki Kuda Pacuan

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Tak semua wanita memiliki keinginan untuk bisa bersahabat dengan kuda. Apalagi, jika harus menjadikan kuda sebagai media dalam mengembangkan bakat berolahraganya.

Ya, siapa sangka hal itu justru dimiliki Elisabeth S. Pt. Elisa begitu dia akrab disapa, tak hanya mencintai kuda. Bahkan dirinya juga menjadi seorang joki cantik yang kerap turun di lintasan kuda pacu.

Bagaimana Elisa mengawali perjalanan sebagai joki professional dan juga berhasil melewati rintangan yang justru hadir dari keluarga besarnya, berikut penuturan Elisa kepada Medansport.id beberapa waktu lalu.



"Saya hobby berkuda dari kecil sekitar tahun 1985 sudah punya kuda sendiri. Beli kuda untuk belajar dan memeliharanya sendiri. Bermain di lapangan Talun Kenas, Delitua dan kalau di Pacuan KudaTuntungan karena diajak oleh komunitas," kenang Elisa.

Saat itulah sambung Elisa, dirinya berkenalan dengan pria bernama Pak Tung Kurniawan. Pak Tung jugalah dianggap sosok penting bagi Elisa sebagai penemu bakatnya kala itu.

"Saya ingat pada saat itu ada pacuan di sana dan pada saat itu saya bertemu dengan Pak Tung. Dia melihat saya sebagai anak kecil, cewek, berani menunggangi kuda dikarenakan pada saat itu tidak ada perempuan yang memiliki hobi seperti saya," ucapnya.

"Pada saat itu Pak Tung melihat saya mampu untuk menunggang kuda namun masih belum benar dan saya pada saat itu hanya sekedar hobi menunggang bukan untuk bertanding. Dengan keyakinan pak Tung saya mampu untuk dijadikan saya sebagai penunggang kuda atau joki secara professional," sambung Elisa.

Namun halangan lain justru hadir dari keluarga tercintanya. Tak mudah bagi istri Daniel Ginting ini untuk memwujudkan impiannya

Orangtuanya menentang keras keinginan Elisa. Alasannya pun sederhana. Bagi mereka olahraga berkuda sangat beresiko terjatuh apalagi anak cewek.



Elisabeth S. Pt. Elisa tak patah semangat. Dirinya semakin bertekad untuk terus berlatih kuda dan ingin menepis kekhawatiran orang tuanya. Hingga akhirnya, kerja keras Elisa berbuah hasil. Kerap mendapatkan kesempatan turun lomba dan menjadikannya sebagai joki professional, lambat laun membuat kedua orang tuanya justru balik mendukung hobinya itu.

"Awalnya turun Kelas tradisionlal C, B beberapa saya ikuti untuk menempa keberanian untuk bertanding dan justru saya ketagihan untuk bertanding lagi," ujarnya.

Disinggung kenangan yang didapat saat berlomba, ia menceritakan ada kenangan manis di pacuan kuda Tapanuli Utara dan Sumatera Barat dengan turun di nomor kuda tunggang, 1989 sampai 1997.

"Spesial di kelas pacu dikarenakan pelatih saya memang fokus di pacu namun diajarkan juga dikelas jumping lompat rintangan pada saat itu saya jatuh, patah tulang dan sempat berhenti berkuda," tutur wanita penyuka makanan seafood itu.

Sebelum mengakhiri perbincangannya, Elisa menyempatkan berbagi tips berkuda yang baik yakni harus memiliki keberanian atau nyali, belajar menjaga keseimbangan, punya chemistry dengan kuda dan yang gak kalah penting bisa bekerja sama dan melatih kepemimpinan.



Bahkan nih, Elisa menyebutkan jika berkuda dengan benar bisa menyembuhkan syaraf kejepit dan juga bagus untuk terapi tulang belakang loh.

Nah mau lihat aksi si cantik Elisa menunggangi kudanya? Tunggu saja ya, dalam waktu dekat dirinya akan unjuk kebolehan di Taman Cadika dalam rangka memeriahkan 17 Agustusan guys. (*)

Penulis: Joko Heriyanto
Editor: Kesuma Ramadhan

Baca Juga