27 Mei Polri Beri Kepastian Izin Liga, Sekum PSMS Medan: ‘Kita Pastinya Bersyukur’

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- 27 Mei mendatang, pihak kepolisian bakal memberikan kepastian keluar ataiu tidaknya izin keramaian kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Hal itu setelah digelarnya rapat koordinasi persiapan pengajuan perizinan Liga 1 dan 2 2021/2022 yang telah digelar di Kemenpora, Senin (24/5/2021) sore kemarin.

Menyahuti hal itu, Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang melalui Sekum Julius Raja mengaku bersyukur.

Setidaknya ada harapan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang sempat terhenti akibat Covid 19 selama setahun, bisa diputar kembali.

"Kita bersyukur pastinya. Selama ini semua komponen masyarakat sepak bola, PSSI, Menpora dan Kepolisian telah bekerja agar bagaimana sepakbola bisa bergairah kembali. Karena kita tahu ini menyangkut hidup pelaku sepakbola tanah air, seperti pemain, pelatih dan wasit bisa mendapatkan penghasilan," ujar pria yang akrab disapa King itu, kepada awak media, Selasa (25/5/2021) sore.

Namun sambung King, dengan adanya izin nanti tak juga harus disikapi dengan besar kepala.

"Seandainya diizini, kita juga jangan semena-mena dan jangan besar kepala. Jangan dengan keluarnya izin malah muncul klaster baru. Ini yang perlu dibahas secara intens seluruh klub agar menerapkan protokoler kesahatan secara serius. Seperti piala Menpora kemarin, kan bisa berjalan aman dan tanpa ada masalah. Intinya, kita berdoa saja agar Polri mengeluarkan izin," harap King.

"Apalagi sejauh ini klub telah bersusah payah mencari dana, mencari sponsor, membentuk tim, dengan satu tujuan menghasilkan prestasi," sambungnya.

"Tarif Pemain Tunjukan Trend Peningkatan"

Disinggung hadirnya klub baru dan disokong finansial kuat baik kalangan artis dan pengusaha, King menganggap sebagai persaingan.

Ditambah lagi dengan prilaku jor-joran klub baru dalam mendatangkan pemain, secara tak langsung menaikan harga pasaran pemain.

"Sebenarnya ini menjadi kendala juga bagi klub lain. Saat tarif pemain naik, mereka mana mau memikirkan kondisi klub. Jadi tantangan juga, mesti pintar-pintar juga apalagi trendnya sekarang pemain pasang tarif tinggi. Kita manajemen klub yang pasti dituntut bekerja keras mencari dana agar klub bisa bernafas. Karena tiap bulan kita harus mengeluarkan biaya yang cukup besar pastinya," sebut King. (*)