Pasrah Kompetisi Tak Dapat Restu Polri, PSMS Kecewa PSSI Tak Punya Sikap

MEDASNSPORT.ID- MEDAN-- Manajemen PSMS mengaku kecewa dengan kabar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 tak mendapat restu dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hingga berakhirnya penyelenggaraan pilkada yang digelar Desember mendatang.
Padahal sehari sebelumnya, atau Selasa (13/10/2020) kemarin, seluruh klub dikumpulkan PSSI dalam hal ini PT LIB selaku operator liga di Yogyakarta untuk mengikuti agenda extraordinary club meeting.
Salah satu poin yang dirumuskan dalam rapat itu yakni seluruh klub satu suara mendukung agar liga dihelat November setelah sebelumnya sempat diundur sebulan.
Namun tetap saja izin tak didapat karena Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono sebelumnya sudah menegaskan hal tersebut. Argo Yuwono menyebut bahwa segala kegiatan yang berpotensi mengundang keramaian akan dilarang.
"Polri kan sudah jelas menyampaikan kalau selama Pilkada-Pandemi tidak akan mengeluarkan izin keramaian," kata Argo Yuwono dilansir dari detikcom.
Hal ini pun membuat PSSI pasrah dan menerima keputusan Polri. Bahkan, lembaga sepak bola tertinggi di tanah air ini berencana melanjutkan kompetisi pada Januari mendatang.
Menyikapi hal itu, manajemen PSMS yang diwakilkan Sekum Julius Raja mengaku kecewa dengan sikap PSSI dan PT LIB yang tak bisa menentukan sikap.
"PSSI dan PT LIB selaku operator liga belum bisa menentukan sikap. Dan klub disuruh menunggu. Kalau tidak bulan November terus ke Desember terus ke Januari. Kan bisa gawat seperti ini," terang pria yang akrab disapa King itu.
Secara finansial, tak hanya PSMS Medan, namun sejumlah klub Liga 2 khususnya akan mengalami kerugian cukup besar. Mengingat dalam masa persiapan, sejumlah klub telah melakukan proses transfer baik pelatih hingga pemain bintang.
Disinggung mengenai kontrak dan gaji pemain yang harus dikeluarkan klub saat ini, King mengaku PT LIB menerapkan SK yang telah dikeluarkan sebelumnya.
"Kita minta tertulis dari PSSI dan mereka menyarankan pakai SK yang lama yakni bayar ke pemain 25 persen," terang King.
Sebelumnya, hasil extraordinary club meeting yang diprakarsai PSSI dalam hal ini PT LIB selaku opertor liga bersama seluruh peserta liga, Selasa (13/10/2020) kemarin menghasilkan 3 poin kesepakatan.
Selain mengapresiasi Presiden RI yang dianggap sebagai sosok pendukung percepatan pembangunan sepak bola nasional, juga klub sepakat kompetisi tahun 2020 dilanjutkan untuk kepentingan Timnas Indonesia sebagai tuan rumah di Piala Dunia U-20 2021.
Poin ketiga, digulirkannya kompetisi juga menjadi upaya agar terus menghidupkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Sayang pertemuan itu harus berujung kekecewaan dari klub terhadap operator liga yang tak punya sikap dan berujung menimbulkan kerugian terhadap peserta. (*)