Mamek Si Legenda PSMS, Dari Sosok Yang Disanjung Hingga ‘Tergilas’ Keadaan
![](https://www.medansport.id/wp-content/uploads/2020/06/IMG-20200607-WA0022.jpg)
MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Di balik kesuksesan PSMS Medan tentu banyak sosok yang pernah berjasa. Salah satunya adalah Mamek Sudiono. Pria yang pernah memperkuat PSMS era 1974 dan mengakhiri karirnya pada 1987.
13 tahun berkostum hijau-hijau, tentu tak mudah bagi Mamek melupakan memoar masa silamnya. Banyak suka duka telah dilalui sebagai seorang pesepakbola.
Di antara sekian kenangan itu, satu yang tak pernah luntur diingatannya. Ya, saat dimana Mamek menjadi sosok penting ketika membawa PSMS menjuarai Piala Perserikatan di era 1985.
Mamek merupakan algojo terakhir sekaligus penentu saat adu pinalti melawan Persib di partai puncak saat itu
Lewat eksekusi dinginnya Mamek berhasil memastikan gelar juara bagi PSMS Medan dan membuat seisi kota Medan pesta pora.
Bahkan Mamek tak melupakan bagaimana jumlah penonton yang membludak dan mencatat rekor penontot terbanyak yakni melebihi 130 ribu penonton.
"Ia lebih dari 130 ribu penonton bahkan sampai ke sisi lapangan (shutle ban). Setelah juara kita pulang naik pesawat dan sampai di Medan di arak naik becak," ungkap Mamek dengan suara yang samar saat ditemui di kediaman adik kandungnya di kawasan Pasar IV Mabar Hilir, Minggu (7/6/2020) sore.
Kini kenangan indah Mamek tak sebanding lurus dengan kehidupannya saat ini. Sepeninggal isterinya 2015 dan sempat terkena stroke ringan membuat kehidupannya berubah drastis. Ditambah lagi kediamannya harus dikembalikan ke negara mengingat dirinya telah pensiun dari kantor Bea dan Cukai Belawan.
Mamek harus berjuang hidup dengan tinggal di posko salah satu ormas yang kerap membantunya. Alasan ayah lima anak ini pun sederhana, tak ingin menyusahkan anak-anaknya.
"Sempat tinggal di posko. Beberapa kali diajak anak tinggal di kediaman mereka, tapi sayanya yang gak mau nyusahi mereka," sebut Mamek.
Tapi hal itu tetap tak menyurutkannya untuk terus bertahan hidup di balik bayang-bayang kesuksesan yang pernah ditorehkannya untuk kota tercinta.
Mamek pun sempat berpesan kepada skuat Ayam Kinantan saat ini agar memiliki daya juang tinggi jika ingin mengulang kesuksesan PSMS di era perserikatan.
"Kalau kualitas pemain saat ini menurut saya masih kurang, tapi saya tetap berharap agar pemain yang sekarang memiliki nilai juang tinggi seperti para pemain sebelum-sebelumnya," harap Mamek.
Ya harapan yang tak muluk di balik prestasi PSMS beberapa tahun belakngan yang cukup berbanding terbalik dengan era perserikatan lampau tentunya. (*)